Rabu, Agustus 10, 2016

Bleu, a Novel (2015)

Novel ini adalah novel ke-13 saya yang telah terbit, dan merupakan novel pertama yang tembus ke Elex Media (dulu-dulu belum pernah nyoba ngirim novel ke Elex, hehe ^^;).

Judul Bleu saya ambil dari bahasa Prancis yang artinya 'Biru'. Kenapa bahasa Prancis? Nggak pakai bahasa Indonesia aja atau bahasa Inggris aja? Alasan saya simpel aja, biar nggak mainstream, hehe. Karena ke depannya nanti saya berencana pengen membuat novel 'sodaraan' dari Bleu dengan judul warna-warna dari bahasa Prancis juga (sudah saya rencanakan akan ada 'Noir' yang saat ini baru saya tulis, lalu ada 'Blanc' yang sudah ada draftnya, dan satu lagi masih bingung antara ungu atau merah sebab keduanya agak susah pelafalannya, hehe. Semoga nanti semuanya bisa terbit di Elex Media--amiiin).

Kembali ke 'Bleu', novel ini bercerita tentang kisah cinta seorang wanita yang bernama Rhys Biru (semakin mengukuhkan alasan pengambilan judul Bleu, hehe). Dia yang sebenarnya sudah berbahagia hidup bersama (almarhum) suami dan anak-anaknya, disergap kembali oleh masa lalunya. Cinta dari masa lalu kembali hadir menyapa dan menawarkan cinta itu kepadanya. Dari seorang pria yang pernah singgah di hatinya pada masa dulu kala, yang bernama Erfan Pratama. Dan kisah cinta itupun mengalir, bagai air bah, melesak kembali ke dalam ingatannya.
Ia teringat bagaimana ia bisa terpesona, terbuai pada puisi cinta dan kata-kata mesra, namun kemudian terjun bebas dalam keterpurukan atas nama cinta. Erfan telah mengkhianati kepercayaannya, dan hal itu menyakitinya, dan meninggalkan perih serta luka yang jauh lebih dalam di hatinya.

"Terkadang, ketika seseorang merasa sakit, marah, dan kecewa oleh orang lain, lantas segala tumpah rasa itu tidak segera terobati, barangkali rasa sakitnya akan menguap, tertelan masa. Namun akan tersisa luka yang suatu saat dapat terkorek, lantas menganga. Perihnya akan semakin nyata terasa."

Ketika Erfan hadir kembali dan menawarkan cinta, akankah Biru bisa menerimanya lagi?

Dalam novel ini saya pengen mencoba menyuguhkan sudut pandang cinta dengan cara berbeda. Mungkin cinta yang kita kenal selama ini adalah cinta yang melulu pinky-pinky, atau mungkin warna-warni. Cinta yang biru seperti yang saya tuliskan dalam novel ini mungkin bisa memberikan gambaran warna baru dalam memaknai cinta (ehm, semoga nggak sotoy, hehe).

Demikian dulu ulasan saya mengenai novel 'Bleu'. Berikut ini saya nukilkan sinopsisnya:

"Mendadak jantung Biru serasa mengambil jeda dari detaknya.
Suara itu .... Panggilan itu ....
Dunia Biru seolah berhenti selama sesaat. Napasnya tercekat. Manusia di sekelilingnya seperti berhenti di tempat. Membuatnya merasa terjebak di antara ruang waktu, yang tidak di masa kini ataupun masa lalu.
Di dunia ini hanya dua laki-laki yang selalu, dan sejak awal bertemu, selalu memanggilnya dengan nama itu. Rhys. Nama depannya.
Satu dari laki-laki itu adalah Fajar, suaminya. Sementara yang lainnya ... adalah dia. Laki-laki itu, Erfan Pratama.
Dan tiba-tiba, bagaikan air bah, ingatan menyakitkan itu melesak masuk ke dalam lobus-lobus otaknya. Kenangan pahit itu menyerbu masuk tanpa memberinya ruang untuk bernapas. Menjejalkan rasa sakit dan perih yang mendentum-dentum di kepalanya, menohok tajam ulu hatinya.
Luka itu kembali menganga. Perih ….
Sebenarnya, apa yang terjadi di antara Biru dengan Erfan? Hubungan seperti apa yang telah mereka alami sehingga pahit itu begitu nyata di antara mereka?
Cinta di antara mereka ... adalah sebuah cinta yang biru.
Bleu ...."

Terima kasih ^^

Deasylawati P.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar